Powered By Blogger

Jumat, 13 Agustus 2010

Kau Meminangku Dengan Kata-kata

Kau jelagakan hatiku dengan sepinya waktu

Pada diamnya doremi angin

Kau tanpa suara masuk pada retinaku

Melesak penuhi paru-paru jantungku



Telah kau nisbat bayangku untuk berdiri tegak menemanimu

Pun istikharah yang kita hafal, kau lapukkan

Menjadi mantra-mantra penuh tawa



Bukan lagi dongeng Cinderela kau tarikan pada pias nyanyian sang rumi

Bukan pula hilal yang sempurna kau abjadkan pada sketsa peradaban sang pangeran

Tapi, deru nafas percintaan dengan Tuhan kau rapalkan agar aku dan kamu tersenyum mesra di pelaminan



aengdake, duatujuh noldua nolsembilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar